Upaya dalam membangkitkan serta menggeliatkan kembali sektor perekonomian desa dan mengaktifkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di masa pandemi covid-19, sebanyak 18 BUMDes se Kecamatan Ngunut mengadakan Sarasehan di Aula Kantor Kepala Desa Ngunut, Kamis (13/8/2020).

Sarasehan BUMDes tersebut diprakasai oleh BUMDes Ngudi Sejahtera Ngunut dengan mengusung tema “Revitalisasi BUMDes untuk Membangkitkan Perekonomian Desa di Masa Pandemi Covid-19”.

Turut hadir, Kepala DPMPD Eko Asistono, Camat Ngunut, Kabid ketahanan ekonomi dan lingkungan DPMPD, Perwakilan pengurus dari 18 BUMDes se Kecamatan Ngunut dan lainnya.

Ketua BUM Des Ngunut, Joko Ibrahim.S.Fil I,M.Ud menjelaskan, bahwa dengan giat sarasehan merupakan penguatan kelembagaan BUMDes sebagai tindak lanjut respon kekinian terhadap situasi BUMDes di masa pandemi covid-19.

Menurutnya, di masa pandemi covid-19 ini tak sedikit BUMDes yang tak aktif hingga berhenti. “Untuk itu, acara ini digagas untuk menggiatkan kembali guna merevitalisasi terutama dalam program program yang dilakukan oleh BUMDes sekarang,” jelasnya saat dilokasi sarasehan.

Lanjut Joko Ibrahim menjelaskan, peserta sarasehan diikuti sebanyak 18 BUMDes se kecamatan Ngunut.

“Yang memprakarsai BUMDes Ngunut. Dikarenakan ada sebuah instruksi yang kita terima setelah kita menjadi nominasi BUMDes digital tingkat Nasional,” jelasnya

Dengan sudah mewakili Kabupaten Tulungagung menjadi nominasi BUMDes digital tingkat Nasional, BUMDes Ngudi Sejahtera Ngunut ingin berbagi ilmu untuk bersama membangkitkan kembali BUMDes di masa pandemi covid-19.

Joko Ibrahim berharap, dengan giat sarasehan BUMDes ini bisa memotivasi semua BUMDes se kecamatan Ngunut.

“Yang pertama bisa timbul pengetahuan dan pengalaman baru, yang kedua adalah timbulnya semangat baru untuk bergerak bekerja lebih giat dan dapat berkonsolidasi untuk mewujudkan perekonomian BUMDes,” harapnya.

Joko Ibrahim yang sekaligus ketua forum BUMDes Kecamatan Ngunut ini menandaskan, menurut dia, program yang up to date sekarang yakni program berbasis digital. Dalam mengelola usahanya, semua BUMDes harus siap melakukan transformasi usaha yang dulunya manual diharapkan bisa mengadaptasi diri menjadi BUMDes berbasis digital/secara online.

“Kita harus memulai sebuah tatanan baru dalam bekerja. Jadi BUMDes sekarang harus memakai basis online tetapi tidak meninggalkan kearifan lokal dan BUMDes harus siap menjadi konsolidator produk-produk unggulan yang ada di desa,” tandasnya.

Sementara, Kepala Desa Ngunut, Abdullah juga berharap kedepannya BUMDes harus mampu bergerak cepat menyalurkan program programnya, terlebih, pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini.

“Karena apa,hal-hal semacam ini BUMDes harus bergerak cepat dalam arti untuk regulasi, menampung aspek dari hasil UMKM kerajinan dan sebagainya supaya harapan kedepannya untuk desa,” harapnya.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?