Tulungagung – Seiring dengan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dan perlunya aksi nyata untuk menjaga lingkungan, pemuda dari Karang Taruna Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, telah mengambil peran positif dalam mengangkat potensi pengolahan limbah plastik masyarakat. Dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, langkah ini juga membuka potensi perekonomian baru di bidang pengelolaan sampah.
Peran Karang Taruna dalam Pengelolaan Limbah Kering
Karang Taruna Desa Ngunut menunjukkan kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Semangat mereka diawali dengan penghargaan dari provinsi atas prestasi Desa Ngunut sebagai desa mandiri. Selanjutnya, pemerintah desa menyediakan fasilitas berupa gedung dan alat penggilingan sampah yang kemudian dikelola oleh anggota Karang Taruna Desa Ngunut. Melihat potensi usaha dalam pengelolaan sampah, beberapa anggota Karang Taruna berunding dan mengumpulkan modal agar penggilingan dapat berjalan.
Realisasi penggilingan sampah ini berjalan dengan membeli produk dari para pemetik sampah plastik, sehingga kerjasama dengan pemerintah desa dengan menjalankan program Bank Sampah yang telah direncanakan akan sangat membantu. Saat ini, limbah kering yang dapat dikelola adalah plastik berupa botol dan gelas, yang digiling untuk menghasilkan cacahan plastik dengan grade berbeda dan harga yang bervariasi.
Tantangan dan Harapan
Penggilingan sampah plastik yang dijalankan oleh Karang Taruna Desa Ngunut tidak terlepas dari tantangan dan hambatan. Salah satunya adalah kurangnya jumlah anggota yang aktif dalam program pengelolaan sampah ini. “Untuk Karang Taruna sendiri, sebenarnya kita masih banyak membutuhkan anggota-anggota untuk istilah e.. Konco mikir lah” ujar Pak Agung, Ketua Karang Taruna Desa Ngunut, dalam wawancara pada 25 Juli 2023.
Selain kurangnya tenaga kerja, modal usaha juga menjadi hambatan yang krusial. Pembiayaan saat ini masih diberikan melalui iuran beberapa anggota Karang Taruna, yang tidak dapat berjalan secara berkelanjutan. Tentunya, dukungan dari pihak desa akan sangat berarti. Kendala lainnya adalah alat pengolah yang saat ini hanya dapat menggiling sampah dan menghasilkan cacahan plastik, padahal jika ada alat untuk menghasilkan pelet plastik maka nilai ekonomi produk akan meningkat.
Meskipun menghadapi tantangan, Karang Taruna Desa Ngunut berharap dapat memberikan warna baru bagi desa dan berkontribusi dalam kemajuan lokal. Harapan terbesar mereka adalah usaha penggilingan sampah ini dapat terus berkembang sehingga dapat memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Desa Ngunut.
Potensi Pengembangan
Demi memaksimalkan potensi pengolahan limbah plastik, Karang Taruna Desa Ngunut berkomitmen untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Beberapa potensi pengembangan yang direncanakan adalah:
1. Penyuluhan dan Pelatihan Lebih Lanjut: Karang Taruna Desa Ngunut berencana menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan bagi anggota yang belum terlibat dalam penggilingan sampah. Upaya ini diharapkan dapat menarik lebih banyak partisipasi dari anggota Karang Taruna.
2. Pembangunan Bank Sampah: Realisasi Bank Sampah di Desa Ngunut akan memudahkan penggilingan sampah dalam mendapatkan bahan limbah yang akan diolah. Karang Taruna akan menukar sampah dari masyarakat dengan memberikan voucher yang dapat ditukarkan pada toko sembako yang berkolaborasi dengan mereka.
3. Pengembangan Produk: Karang Taruna Desa Ngunut berencana mengolah plastik menjadi pelet plastik untuk meningkatkan nilai ekonomi produk. Dukungan berupa alat pembuat pelet plastik akan menjadi langkah maju dalam memperoleh posisi kuat pada pasar plastik di Desa Ngunut.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Karang Taruna Desa Ngunut berharap pengelolaan limbah plastik dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan pendapatan tambahan bagi anggotanya. Usaha ini diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah secara efektif demi lingkungan yang lebih bersih dan sehat.